Suatu hari
Rosulullah Saw bertanya kepada Fatimah.”Maukah engkau menjadi seorang perempuan
yang baik budi dan istri yang dicintai
suami?” Fatima mengiakannya. Ia pun meminta fatimah menemui perempuan bernama
Muthiah dan memintanya meneladani keluhuran budi pekertinya.
Saat
dirumah Muthiah tanpa sengaja fatimah melihat sehelai handuk kecil,kipas dan
sebilah rotan diruangan itu.
“Buat
apa ketiga handuk itu,Muthiah?”tanya Fatimah.
Ia pun
bercerita.”Engkau tau fatimah,suamiku seorang pekerja keras memeras keringat
dari hari ke hari.Aku sangat sayang dan hormat kepadanya.Begitu ku lihat dia
pulang kerja,cepat cepat ku sambung kedatangannya.Ku buka bajunya,kulap
tubuhnya dengan handuk kecil ini hingga kering keringatnya. Ia pun berbaring
ditempat tidur melepas lelah.Lalu kukipasi dia hingga hilang lelahnya atau
tertidur luas.”
“Sungguh
luar biasa pekertimu,Muthiah”komentar fatimah.” Lalu untuk apa rotan itu?”
“Setelah itu aku berpakaian
semenarik mungkin untuknya. Sesudah ia bangu dan mandi, kusiapkan pula makanan
dan minuman untuknya.Setelah semua selesai
aku bertanya padany. Oh kakanda bilamana pelayanan ku sebagai istri dan
masakanku tidak berkenan dihatimu, aku ikhlas menerima hukuman.Pukullah diriku
dengan rotan ini dan sebutlah kesalahanku agar tidak ku ulang.
“Seringkahengkau
dipukul olehnya,wahai Muthiah?”tanya fatimah berdebar debar mendengar
keterangan Muthiah yang mengagumkan itu.
“Tidak
pernah,fatimah.Bukan rotan yang diambilnya justru akulah yang ditarik dan
didekapnya penuh kemesraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar