Kamis, 06 Juni 2013

Perempun Berbudi Pekerti



                Suatu hari Rosulullah Saw bertanya kepada Fatimah.”Maukah engkau menjadi seorang perempuan yang baik budi dan istri yang  dicintai suami?” Fatima mengiakannya. Ia pun meminta fatimah menemui perempuan bernama Muthiah dan memintanya meneladani keluhuran budi pekertinya.

                Saat dirumah Muthiah tanpa sengaja fatimah melihat sehelai handuk kecil,kipas dan sebilah rotan diruangan itu.

                “Buat apa ketiga handuk itu,Muthiah?”tanya Fatimah.

                Ia pun bercerita.”Engkau tau fatimah,suamiku seorang pekerja keras memeras keringat dari hari ke hari.Aku sangat sayang dan hormat kepadanya.Begitu ku lihat dia pulang kerja,cepat cepat ku sambung kedatangannya.Ku buka bajunya,kulap tubuhnya dengan handuk kecil ini hingga kering keringatnya. Ia pun berbaring ditempat tidur melepas lelah.Lalu kukipasi dia hingga hilang lelahnya atau tertidur luas.”

                “Sungguh luar biasa pekertimu,Muthiah”komentar fatimah.” Lalu untuk apa rotan itu?”
 
                “Setelah itu aku berpakaian semenarik mungkin untuknya. Sesudah ia bangu dan mandi, kusiapkan pula makanan dan minuman untuknya.Setelah semua selesai  aku bertanya padany. Oh kakanda bilamana pelayanan ku sebagai istri dan masakanku tidak berkenan dihatimu, aku ikhlas menerima hukuman.Pukullah diriku dengan rotan ini dan sebutlah kesalahanku agar tidak ku ulang.

                “Seringkahengkau dipukul olehnya,wahai Muthiah?”tanya fatimah berdebar debar mendengar keterangan Muthiah yang mengagumkan itu.

                “Tidak pernah,fatimah.Bukan rotan yang diambilnya justru akulah yang ditarik dan didekapnya penuh kemesraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar